LAUNCHING BUKU IRONI IRONI KEHIDUPAN


Eva Riyanty Lubis

Minggu, 23 November 2014, kurang lebih pada pukul 11.00 WIB, di taman budaya Sumatera Utara digelar acara launching buku berjudul Ironi Ironi Kehidupan. Buku ini merupakan kumpulan 30 cerita pendek terpilih dari 30 penulis Medan dan sekitarnya. Penulisnya antara lain Abdillah Putra Siregar, Anggrek Lestari, Annisa Tri Sari, Beni Afriadi, Budiah Sari Siregar, Eka Handayani Ginting, Embar T. Nugroho, Esther Pandiangan, Eva Riyanty Lubis, Fadly Pratama, Hasan Al Banna, Hasudungan Rudy Yanto Sitohang, Ilham Wahyudi, Intan Hs, Liven R, Lucya Chriz, Maulana Satrya Sinaga, Muhammad Pical Nasution, Muftirom Fauzi Aruan, Onet Adithia Rizlan, Rina Mahfuzah Nst, Rudiansyah Siregar, Sakinah Annisa Mariz, Sartika Sari, Tommy Simatupang, T. Sandi Situmorang, Venny Mandasari, Wahyu Fuji Astuti, Win Rg, dan Yusrin Lie. Ironi Ironi Kehidupan disebutkan juga sebagai cerita pendek generasi 2000 sampai dengan 2020.

Syafrizal Sahrun selaku mc membuka acara launching yang terkesan serius namun santai. Pembicaranya sendiri adalah Arie Batubara dan Mihar Harahap. Keduanya juga merupakan penggagas sekaligus editor atas terbitnya buku Ironi Ironi Kehidupan. Buku ini sendiri diterbitkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan.

Meski hampir separuh dari penulis buku Ironi Ironi Kehidupan tidak dapat hadir, acara launching tetap berjalan dengan sukses. Arie Batubara memaparkan plus minus dari 30 cerita pendek terpilih tanpa ada lupa sedikipun. Setelah itu, Mihar Harahap juga turut bercerita bagaimana proses terpilihnya ke-30 cerita pendek dari kurang lebih 240 cerita pendek yang mereka terima.

Acara ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas. Mereka tampak antusias apalagi setelah Arie Batubara menyuruh mereka angkat tangan untuk bertanya perihal buku atau pun bertanya langsung kepada penulis yang cerita pendeknya terdapat di Ironi Ironi Kehidupan.

Salah satu mahasiswa bertanya apakah untuk menjadi penulis harus memiliki dasar sekolah sastra. Lalu Hasudungan Rudy Yanto Sitohang pun menjawab dengan lugas, “Saya malah memiliki pendidikan di bidang pertanian.

Jadi semua orang bisa menjadi penulis walaupun tidak sekolah di jurusan Sastra. Bahkan sudah dibuktikan banyak penulis yang berhasil tanpa harus kuliah di jurusan Sastra. Sewajarnya yang jurusan sastra tidak boleh kalah. Sebab dasar-dasar penulisan sudah pasti diajari oleh dosen yang bersangkutan. Yang di luar jurusan sastra seperti saya misalnya, harus belajar secara otodidak dan itu membutuhkan proses yang tidak gampang.”

Launching Ironi Ironi Kehidupan pun berakhir pada pukul 15.00 WIB. Harapannya, semoga penulis-penulis dari Medan – Sumatera Utara, semakin maju dan berkembang. Apalagi remajanya yang akan dipastikan sebagai generasi penerus. Untuk itu, harus terus menulis dan berprestasi.

Dimuat di Harian Medan Bisnis.

Rubrik Karya Belia bersama partner – Zakiyah Rizki Sihombing.

Minggu, 30 November 2014.

Kumpulan Cerpen Anak Medan

Kumpulan Cerpen Anak Medan

Eksis sebelum acara launching dimulai. Bareng Abang Tommy Simatupang - Kak Venny Mandasari - Bang Embar T Nugroho - Bang Hasudungan Rudy

Eksis sebelum acara launching dimulai. Bareng Abang Tommy Simatupang – Kak Venny Mandasari – Bang Embar T Nugroho – Bang Hasudungan Rudy

Bareng Anggrek - Penulis Novel Cermin :)

Bareng Anggrek – Penulis Novel Cermin 🙂

2 thoughts on “LAUNCHING BUKU IRONI IRONI KEHIDUPAN

Leave a comment